Sabtu, 16 Juni 2012


Blog EntriMay 16, '06 4:28 AM
untuk semuanya
Oleh : Dede Farhan Aulawi

Ketika Mentari siang begitu terik menggigit kulit...
Peluh keringat bercucuran dari sekujur tubuh
Kepenatan kehidupan menggelayut di belantara ambisi tiada henti
Berharap suatu cita wujud menjelma tanpa hati
Kerongkongan merasa dahaga ...
Berharap ada tetes embun di tengah kesesatan tanpa arah
Karena gak tahu kemana kaki kan melangkah...
Terperangkap dalam penjara gundah

Dan kini...
Ketika aku menemukan sebuah pelabuhan indah....
Dengan air yang bening tanpa kotoran sampah...
Riak gelombang bersahutan membentuk irama tanpa oktaf
Rasa damai tertanam di negeri khayal

Ketika kutemukan oasis di padang gersang yang panas....
Ketika kutemukan huma diatas gunung yang bertebing curam...
Ketika ku temukan celah cahaya dari dasar goa nan gelap
Hanya satu kalimat yang terucap dari bibirku yang kering dan terluka ....
Wujud syukur pada Sang Pencipta...
Teriakan tanpa bunyi.....
Tatapan tajam dengan mata terpejam...
Lemas lunglai di atas bara yang panas.....
Bersimpuh mencium tanah asal usul
Cucuran air mata membasahi pangkuan bunda pertiwi
Ibu maafkan ananda yang tak bisa menjagamu....
Yang tak bisa mencurahkan kasih..
Sebagaimana kau curahkan segenap pengabdian hidupmu padaku
yang telah memberi tanpa kuitansi...
Yang selalu membayar sampai ajal...
Yang selalu mendekap setiap saat....
Kau pertaruhkan segalanya tuk peroleh senyumku...
Yang tak pernah membiarkan ada air mata disudut pipiku
Kau tak bicara....tapi aku bisa mendengar....
Kau selalu tersenyum...meski kutahu kau perih dan bingung...
Izinkan ku bersimpuh di pangkuanmu.....
Izinkan pula kumerenda waktu dengan sahabatku....
dengan restumu kupercaya....dia sahabat baikku

Alhamdulillah yaa Rabbi....
Kan kusyukuri setiap tetes embun nikmatmu...
Persahabatan dengan sahabat - sahabat baikku...
Adalah anugerah terindah atas kasih-Mu
Kan kujaga dan kusiram setiap saat
Rengkuhan manis tanpa pamrih...

Tangis dan tawa sahabatku adalah milikku jua...
Gundahmu adalah kewajibanku....
Sakitmu adalah bagian jasad lahirku....
Kurasakan apa yang kau rasakan...
Kumengerti apa yang kau inginkan...
Inilah nikmat yang tak terukur dengan waktu
Segala puji bagimu yaa Rabb-ku
Jaga dan lindungilah selalu sahabat baikku ini. Amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar