dalam salam pengabdianku,
aku bersimpuh di pangkuanmu
mengingat jalan panjang yang telah kita lewati
ternyata hanyalah angan dalam peluk impian
salam perpisahan,
bukanlah jeda antara pengantar air mata...
melainkan rangkaian tak terpisah
...dari episode cerita yang telah kita ukir bersama
mawar segar yang pernah terselip di telinga,
jemari yang pernah menghapus air mata...
bahkan kesetiaan yang kita pelihara selama ini
ternyata harus berbalas kerikil kepedihan dalam langkah kita
itulah terkadang realita yang kita terima,
tapi apapun namanya...
jangan sampai membuat kita lemah apalagi berputus asa
...karena hanya akan membuat kita semakin terpuruk di lembah duka
jangan biarkan ada orang yang tertawa di tengah kecewa yang kita punya,
justru saatnya dunia tahu,
...bahwa kita bukanlah mahluk lemah di belantara kehidupan nyata
tapi kita...
...bisa turut berselancar di tengah arus samudera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar