Rabu, 13 Juni 2012


WEDNESDAY, JULY 06, 2005

KADO RENUNGAN SEORANG TEMAN

Ada hasrat tak terungkap
Ada niat tak terucap
Ada geliat tak tertancap
Ada urat tak termengap

Disini nafas halusku desah mendesir
Seperti riakan air di sepanjang pesisir
Yang datang dan mengikis setiap pasir
Menghapus setiap guratan kata yang terukir

Kucoba torehkan namamu disana
Kucoba pahat namamu dalam karang yang menggangga
Kuukir di setiap kayu - kayu tak bernyawa
Kuingat dalam setiap detak ruh dalam raga

Kucoba berbisik pada alam...
Kucoba bertanya di tengah dinginnya malam
Kucoba teriak pada rembulan yang kan tenggelam
Tolong....Kau jawab....sebelum semangatku terbenam

Wahai jiwa - jiwa nan bersih
Atau setiap nyawa yang melayang karna tersisih
Jiwaku bertanya dalam tegaknya kaki yang tertatih - tatih
Di sini....ya di sini ku kan senantiasa menatapmu walau ruhaniku letih

Setiap kataku kan menjadi kunci abadi
Tuk melambangkan gerbang Agung di Istana Pasti
Sambil melamun...menerawang langit tak bertepi...
Inikah perjalanan panjang dengan sarung Brajamusti

Tahukah Kau...apa yang kulamunkan...?
Apakah hanya hayalan kosong tanpa harapan ??
Ataukah kebimbangan di tengah tajamnya Titian ???
Sekedar pasrah lemah....sebagai simbol ketak berdayaan..????

Dimanakah Engkau ketika kerongkonganku terasa sesak ?
Dimanakah Engkau ketika sekujur tubuhku meregang sakit ?
Dimanakah Engkau ketika ruh-ku mulai lepas ?
Dimanakah Engkau ketika tubuhku terbujur kaku ?
Dimanakah Engkau ketika jasadku dimandikan ? 
Dimanakah Engkau ketika ragaku dikafani ? 
Dimanakah Engkau ketika aku digotong menuju liang lahat?
Dimanakah Engkau ketika aku dimasukan ke liang lahat dan diurug tanah ?
Dimanakah Engkau ketika aku kesepian menyendiri dalam pengapnya kubur ?
Dimanakah Engkau ketika sekian lama aku dah mulai dilupakan ?

Adakah Kau masih mengingatku ?
Setidaknya setahun sekali menabur bunga di atas pusaraku...
Setidaknya memanjatkan do'a dalam setiap sholatmu.....
Atau setidaknya memanjangkan silaturahmi dengan sahabatku.....
Dan mengamalkan ilmu yang kusampaikan padamu...

Ataukah kau memandangku tidak lebih sekedar rongsokan sampah...
Atau mungkin sekedar bangkai bau yang menjijikan ..???
Atau tidak ada arti sama sekali dan hilang tak berbekas dalam ingatan ???
Dimanakah jalinan batin yang mengalir dalam setaip desir darahmu ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar